Nama Said Aqil Disebutkan di Sidang Kasus Unila Sekretaris SAS Institute Beliau Subyek Korban

Nama Said Aqil Disebutkan di Sidang Kasus Unila Sekretaris SAS Institute Beliau Subyek Korban

Bekas Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj bungkam saat ditanyakan masalah namanya yang disebutkan dalam sidang kasus suap PMB Lajur Berdikari Kampus Lampung (Unila). Dalam persidangan itu, seorang saksi namanya Mualim menyebutkan amplop dengan inisial SAS yang jadi tanda bukti dalam persidangan akan diserahkan ke Said Aqil Siradj.

Saat diverifikasi masalah ini pada acara Nahdlatul Ulama tempo hari di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Said cuma bungkam.

“Sudah dijawab, baca kabar terbaru ya,” kata seseorang yang menemani Said, Senin, 30 Januari 2023. Yang diartikan ialah dalam persidangan tersingkap jika Said Aqil cuma jadi subyek korban dalam praktek suap di Unila.

Nama Said pertama kalinya disebutkan dalam sidang dengan tersangka Rektor nonaktif Unila Karomani, M. Basri, dan Heryandi di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Bandar Lampung pada Kamis, 26 Januari 2023.

Kemiskinan Berlebihan di DKI Naik Jadi 95.668 Orang BKKBN Harusnya Tidak Ada Kembali

Saksi Mualim, yang disebut dosen dan ajudan Karomani, menyebutkan amplop berisi uang Rp30 juta tertulis SAS memang diperuntukkan untuk Said. Mualim menyebutkan uang itu diserahkan ke Said karena sudah isi pengajian.

Tetapi, Mualim menyebutkan Said tidak ketahui uang itu datang dari uang suap mahasiswa baru di Unila.

“Pak Kyai tidak tahu,” jawab Mualim.

Dalam pada itu, Sekretaris Eksekutif Said Aqil Siroj Institute, Abi Rekso mengatakan Said Aqil Siradj jadi subyek korban dalam praktek korupsi di Unila. Ini berdasar faktor kesaksian di persidangan.

“Kiai Said ialah subyek korban, karena beliau (SAS) benar-benar tidak tahu-menahu berkaitan saluran itu. Bila orang tiba khotbah selanjutnya diberi bisyaroh (alternatif transport) itu biasa. Tidak ada bisyaroh juga, biasa,” kata Abi Rekso.

Disamping itu, Abi menyebutkan pola kedatangan Said bukan lantaran amplop, tetapi karena keinginan untuk berdakwah. Abi mengatakan jika informasi yang tersebar sudah menghancurkan nama baik Said. Ia ingin sampaikan ke khalayak jika hasil kesaksian Mualimin ialah info alat bukti persidangan, bukanlah hasil penemuan baru persidangan.

Menurutnya, bila membaca hasil informasi acara persidangan, beskal penuntut umum tidak konsentrasi pada map tertulis SAS. Maknanya, lanjut Abi, dapat diambil kesimpulan jika Said murni subyek korban.

Dalam pengecekan Dito Mahendra, KPK menyelisik mengenai sangkaan saluran uang dari Nurhadi.

KPK mengecek Dito Mahendra Saputro sebagai saksi atas Tindak Pidana Pencucian Uang atau TPPU oleh Bekas Sekertaris Mahkamah Agung, Nurhadi.

Index Pemahaman Korupsi Indonesia yang anjlok memunculkan bermacam tanggapan dari figur. Tempo meringkas 4 komentar dari figur itu.

Politisi PKS Hidayat Nur Top menyebutkan pengurangan score Index Pemahaman Korupsi Indonesia harus menjadi bahan penilaian untuk KPK.

Ketut menyebutkan kembalinya bekas Direktur Penuntutan KPK Fitroh Rohcahyanto ke Kejaksaan Agung bukan satu hal yang penting dipersoalkan.

Jazilul menjelaskan turun-naiknya score Index Pemahaman Korupsi bukan suatu hal yang penting jadi masalah.

Bambang Widjojanto menyangka kembalinya Fitroh ke Kejaksaan Agung karena ada interferensi dari pimpinan KPK dalam kasus Formulasi E.

Bambang Widjojanto menjelaskan KPK mempunyai peran tanggung-jawab dalam rendahnya perolehan score Index Pemahaman Korupsi Indonesia itu.

Direktur Penuntutan KPK Fitroh Rohcahyanto mundur dari kedudukannya di tengah-tengah pro-kontra penyelidikan Formulasi E. Apa kata IM57+?

Jebloknya Index Pemahaman Korupsi Indonesia 2022 disebutkan karena kurang kuatnya penegakan hukum.