Penculikan Anak Dampak Skema Pengasuhan yang Kendur

Dua kasus penculikan anak di Gunung Sahari, Jakarta Pusat, dan kasus penculikan anak dibarengi pembunuhan merencanakan di Makassar, Sulawesi Selatan, dipandang mempunyai kemiripan. Deputi Sektor Pelindungan Khusus Anak Kementerian Pendayagunaan Wanita dan Pelindungan Anak (KPPPA), Nahar, menjelaskan pengasuhan tidak pantas dan permasalahan ekonomi keluarga mengakibatkan rawan berlangsungnya penculikan anak. Nahar menjelaskan pengasuhan yang kendur menyebabkan anak gampang dirayu bujuk dan mengikuti perintah aktor.
Pengendara Motor Disiram Air Keras di Tanjung Priok Polisi Mencuriga Dua Orang
“Anak itu umumnya mudah, ia tidak punyai pemikiran beberapa macam. Jika ada orang baik ajak itu tentu ingin. Saksikan CCTV yang di Makassar, disodori ‘Ayo ke rumah, beres-beres rumah kelak diberi uang.’ Ia ingin. Yang di Gunung Sahari, sang anak sukai makanan siap sajian, (aktor ajak) silahkan kita pergi mencari itu,” ucapnya.
Untuk kasus di Makassar, aktor anak AD sering melihat kekerasan di tempat tinggalnya hingga ia ingin menyenangkan orang tuanya tetapi secara salah. Ini diperhitungkan memacu AD tergoda dengan iklan di website jual-beli organ badan.
“Anak melihat kekerasan di tempat tinggalnya, ia di inspirasi bagaimana supaya orangtua yang geram-marah karena keperluan ekonomi tidak terpenuhi. Ia ingin menyenangkan orang tuanya tetapi secara salah,” terang Nahar.
Tergoda uang
Awalnya, MA (enam tahun) dicuri dari kios ayahnya di Gunung Sahari oleh aktor Iwan Sumarno pada 7 Desember 2022 dan baru diketemukan pada 2 Januari 2023 malam di teritori Pasar Cipadu, Kota Tangerang. MA ditolong polisi dari tangan aktor saat ada dalam gerobak barang sisa yang dipakai aktor memulung.
Sementara penculikan dibarengi pembunuhan merencanakan pada anak lelaki 11 tahun di Makassar, MFS, dengan modus bujukan uang Rp 50.000 di halaman sebuah minimarket di Kota Makassar pada 8 Januari 2023. Kemudian, korban tak pernah balik lagi dan diketemukan meninggal di bawah jembatan Kolam Peraturan Nipa-Nipa Moncongloe, Kabupaten Maros. Aktor AD (17 tahun) akui tergoda bujukan uang dalam suatu situs jual-beli organ badan di internet, selanjutnya ajak temannya F (19 tahun) untuk turut berencana penculikan korban untuk ambil ginjal korban.